Pengorganisasian Perindukan Siaga.
Perindukan merupakan satuan yang diperuntukan bagi peserta didik berusia 7 s/d 10 tahun yang disebut golongan pramuka siaga.
Penyelenggaraan perindukan bertujuan untuk memudahkan penghimpunan, pengelolaan dan pengarahan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan pramuka Siaga dalam mencapai tujuannya.
Perindukan Siaga
1) Perindukan terdiri atas paling banyak 40 orang Pramuka Siaga
2) Perindukan Siaga dibagi dalam satuan-satuan kecil yang dinamakan ‘barung’ yang masig-masing terdiri atas 5 sampai dengan 10 orang Pramuka Siaga.
3) Pembentukan barung dilakukan oleh para Pramuka Siaga dengan bantuan Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Siaga.
4) Tiap barung memakai nama warna yang dipilih sendiri, misalnya Barung Merah atau Barung Putih.
5) Barung tidak memakai bendera barung (PP No.137 Th.1987)
Pembina Perindukan.
1. Peridukan dibina oleh seorang Pembina Siaga dibantu oleh tiga orang pembantu Pembina Siaga
2. Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun.
3. Pembina dan Pembantu Pembina Siaga putra dapat dijabat oleh seorarng wanita atau pria.
4. Pembina dan Pembantu Pembina Siaga putri harus dijabat oleh seorang wanita.
1.
Pimpinan Barung
1. Barung dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung secara bergilir.
2. Pemimpin barung dipilih oleh dan dari anggota barung.
3. Pemimpin barung menunjuk wakilnya dari anggota barung.
4. Para pemimpin barung memilih salah satu pemimpin barung untuk melaksanakan tugas ditingkat perindukan.
5. Pemimpin barung yang terpilih disebut pemimpin barung utama dipanggil sulung.
Dewan Perindukan Siaga.
Untuk Pendidikan kepemimpinan para pramuka siada membentuk Dewan Perindukan Siaga yang disingkat dengan Dewan Siaga.
1. Dewan Siaga Terdiri dari Pemimpin Barung, wakil Pemimpin Barung, Pemimpin Barung Utama, Pembina dan Pembantu Pembina.
2. Dewan Siaga mengadakan pertemuan sebulan sekali dipimpin oleh Pembina dan Pembantu Pembina.
3. Dewan Siaga bertugas mengurus dan mengatur kegiatan perindukan Siaga dan menjalankan putusan putusan yang diambil oleh dewan Siaga.
Hubungan Pembina Dengan Peserta Didik
Hubungan Pembina/ pembantu Pembina dengan peserta didik adalah seperti hubungan dalam keluarga. Untuk itu diwujudkan dalam panggilan sehari-hari dengan Ibunda dan Ayahanda disingkat Bunda – Yanda. Pembantu Pembina dipanggil dengan paman atau ibu kecil disingkat Pak Cik dan Bu Cik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar